Astaga, 17 Tahun Jadi Pendeta Disabilitas di Manado Tak Terima Hak Jaminan Kematian

SiteSulut.com-Sungguh sangat memilukan yang dialami oleh keluarga Mandang-Oroh.

Pasalnya, seorang Pendeta bernama almarhum Jusman Manuel Herman Mandang, tidak terima bantuan sosial JKM dari BPJS Ketenagakerjaan.

Padahal, program santunan kematian sangat jelas sebagai wujud kepedulian dari Pemerintah Provinsi Sulut, bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan kepada warga yang meninggal.

Apalagi, ini dialami oleh seorang penyandang disabilitas sebagai pekerja keagamaan yang memiliki hak yang setara untuk bekerja baik sektor formal maupun di sektor informal, serta mendapat perlindungan dengan program BPJS Ketenagakerjaan.

Menurut Debora, anak dari almarhum, ayahnya adalah seorang pendeta yang betugas selama 17 Tahun tapi kehilangan hak jaminan kematiannya .

“Papa sudah 17 Tahun jadi seorang pendeta disabilitas. Namun bisa kehilangan hak jaminan kematian,”ungkapnya.

Dikatakan Debora, alasan ayahnya tidak menerima JKM karena salah satu oknum seorang pegawai Disnaker Provinsi Sulut yang secara sadar tega menghapus nama seorang disabilitas yang melayani Tuhan dari daftar penerima jaminan kematian dengan alasan salah mengerti.

“Ini sangat memilukan seorang pendeta disabilitas tidak menerima JKM karena oknum salah satu pegawai Disnaker Sulut yang menghapus nama almarhum sehingga terpaksa harus kehilangan hak jaminan kematiannya,”terangnya.

Menurut Debora, data yang ada pada BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2020 nama almarhum telah terdaftar.

“Padahal nama almarhum terdaftar Tahun 2020, anehnya bisa dihapus oleh oknum tersebut,”tuturnya.

Sementara, dari Badan Pengurus Daerah GSJA Sulut I, mereka telah mengirimkan nama almarhum kepada Disnaker Provinsi, tetapi salah satu oknum seorang pegawai Disnaker Provinsi Sulut menghapus nama almarhum sehingga nama almarhum tidak sampai kepada BPJS saat update data, hal tersebut menjadi penyebab status almarhum menjadi non aktif.

Keluarga berharap, pihak Disnaker Provinsi bertanggungjawab karena salah satu oknum pegawai yang lalai.

Sementara, pihak Disnaker belum dapat dikonfirmasi sampai berita ini diturunkan.

Diketahui, almarhum Jusman Manuel Herman Mandang meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2024.

Sebelum meninggal almarhum telah aktif melayani Tuhan  sejak Tahun 1988. Sampai akhirnya Tahun 2007 resmi menjadi status pendeta di Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah (GSJA) dan sudah 17 Tahun.

Almarhum bersama istri membangun Gedung gereja bersama Tahun 2010 di perumahan Puri Indah Permai di Manado.

Sejak pelayanan Tahun 2010 sampai meninggal almarhum statusnya wakil gembala.

Almarhum juga pernah dilantik sebagai asosiasi pendeta sulawesi utara Tahun 2022.(vil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *