SiteSulut.com-Maraknya kasus kriminalitas yang menggunakan senjata tajam di Kota Bitung dan berbagai tindak pidana berujung pembunuhan telah meresahkan masyarakat.
Belakangan, aksi ini terus terjadi hingga menimbulkan kehilangan nyawa seseorang.
Terkait kejadian ini, masyarakat mendesak kepolisian lebih tegas lagi.
“Pak polisi tembak di tempat saja para pengacau ini,”cuit sejumlah netizen Sulut merespon pemberitaan tragedi yang belakangan terjadi di Bitung.
Menurut warga, tindakan itu harus segera ditindak tegas tanpa terkecuali.
“Aksi kriminal menggunakan senjata tajam sangat meresahkan masyarakat. Mirisnya lagi, sebagian besar pelaku merupakan anak di bawah umur. Jadi kita meminta kepolisian untuk tindak tegas kalau perlu tembak ditempat jika kedapatan membawa sajam,”ungkap sejumlah netizen.
Menurut Sem warga Kota Bitung, saat ini terjadi tingkat kecemasan yang tinggi di masyarakat, yang kita inginkan adalah masyarakat lebih tenang ketika harus berpergian, terutama pada saat malam hari.
Ia menambahkan, masyarakat sudah sangat resah dengan aksi kriminalitas, jangan sampai masyarakat kehilangan kesabaran dan memilih untuk melakukan penghakiman secara sepihak terhadap para pelaku kriminalitas.
“Aparat kepolisian harus segera kondusifkan semua lokasi, terutama di titik-titik yang disinyalir rawan terjadi aksi kejahatan. Jangan sampai kriminalitas ini terus dibiarkan dan mengganggu kenyamanan di masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui, Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai SIK MH, pada Senin (14/4/2025) secara resmi meluncurkan dua Tim Responsif yang akan beroperasi di lapangan secara mobile, untuk menjaga stabilitas keamanan di seluruh wilayah kota.
Langkah ini merupakan wujud nyata dari komitmen Polres Bitung dalam merespon keresahan publik atas maraknya aksi kejahatan seperti penganiayaan dengan senjata tajam, hingga teror panah wayer.
Tim ini ditugaskan untuk berpatroli intensif, mengidentifikasi titik-titik rawan kriminalitas, serta memberikan respon cepat atas setiap laporan yang masuk dari masyarakat.
“Kami tidak akan diam melihat keresahan masyarakat. Ini adalah bentuk kehadiran negara lewat Polri di tengah warga.
Semua potensi dan kekuatan kami kerahkan demi menciptakan Kota Bitung yang aman dan nyaman,” tegas Kapolres.
Menurutnya, Tim Responsif dibagi dalam dua zona utama, yakni zona barat yang mencakup wilayah Kecamatan Girian, Matuari, dan Ranowulu. Serta zona timur yang meliputi Kecamatan Madidir, Maesa, dan Aertembaga.
“Kami tidak tinggal diam. Hari ini, kedua tim langsung mulai bertugas di lapangan.
Mereka akan bekerja berdampingan dengan Tim Patroli Tarsius dan Tim Presisi yang sudah lebih dulu ada,” jelas Kapolres.
Langkah ini bukan sekadar penambahan pasukan, tapi bentuk kehadiran nyata Polri di tengah masyarakat.
Kapolres sendiri akan memantau langsung gerak tim di lapangan, memastikan bahwa kerja mereka berdampak langsung pada rasa aman warga.
“Bitung adalah rumah kita bersama. Aman atau tidaknya kota ini, menyangkut masa depan anak-anak kita. Maka tidak ada kata kompromi untuk kejahatan,” tandasnya.(vil/*)